1. Nama blog : orion37.blogspot.com
2. Interplanetary Mission, Voyager I, by Orion 37.
Anggota Kelompok:
13613023 Destya Maharani
13613029 Sheila Gadiza
13613039 Muhammad Fazlur Rahman
13613052 Israel Gamaliel Sidabutar
3. Resume Misi
Timeline Misi Utama :
Voyager 1 memiliki berat sekitar 722 kg dan diluncurkan pada tanggal 5 September 1977 untuk mempelajari daerah luar tata surya kita. Semenjak diluncurkan, satelit ini telah beroperasi selama 37 tahun, 4 bulan, dan 28 hari terhitung tanggal 3 Februari 2015. Dengan jarak sebesar 130,62 AU dari bumi dan melaju dengan kecepatan 61.000 km/jam, satelit ini merupakan satelit terjauh dari Bumi sejauh ini.
Timeline Misi Utama :
·
05 September 1977 Pelucuran Spacecraft dengan Titan IIIE dari LC-41 Cape
Canaveral
·
10 Desember 1977 Memasuki
sabuk asteroid
·
19 Desember 1977 Mendahului
Voyager 2
·
08 September 1978 Keluar sabuk asteroid
·
06 Januari 1979 Memulai
observasi Jupiter
o
05 Maret 1979 Memasuki
sistem planet Jupiter
§
06:54:00 Melintasi
Amalthea (420,200km)
§
12:05:26 Jarak
terdekat dari Jupiter (348,890km centroid)
§
15:14:00 Melintasi
Io (20,570km)
§
18:19:00 Melintasi
Europa (733,760km)
§
02:15:00 Melintasi
Ganymede (114,710km)
§
17:08:00 Melintasi
Callisto (126,400km)
·
13 April 1979 Selesai
observasi Jupiter
·
22 Agustus 1980 Memulai
observasi Saturnus
o
12 November 1980 Memasuki
sistem planet Saturnus
§
05:41:21 Melintasi
Titan (6490km)
§
22:16:32 Melintasi
Tethys (415670km)
§
23:46:30 Jarak
terdekat dari Saturnus (184,300km sentroid)
o
13 November 1980
§
01:43:12 Melintasi
Mimas (88440km)
§
01:51:16 Melintasi
Enceladus (202,040km)
§
06:21:53 Melintasi
Rhea (73,980km)
§
16:44:41 Melintasi
Hyperion (880,440km)
·
14 Desember 1980 Selesai observasi Saturnus dan memulai misi yang
diperpanjang.
·
14 Februari 1990 Potret
“foto keluarga” tata surya
·
17 Februari 1998 Voyager 1 mendahului Pioneer 10 sebagai wahana terjauh
dari matahari (69,419 AU)
§
17 Desember 2004 Melintasi
Termination Shock (94 AU)
§
02 Februari 2007 Mengehentikan
operasi subsistem plasma
§
11 April 2007 Mengehentikan
subsistem pemanas plama
§
16 Januari 2008 Menghentikan
operasi eksperimen planetary radio
astronomy
§
25 Agustus 2012 Melintasi
Heliopause (121 Astronomical Unit) memasuki ranah interstellar
§
7 Juli 2014 Konfirmasi
lanjut bahwa Voyager 1 sedang berada di ranahi nterstellar
Massa
Wahana : 722 kilogram
Massa
Roket : 632,976 kilogram
Massa
Propelan : 536,162
kilogram
Sumber
Tenaga Wahana : Radioisotope
Thermoelectric Generator (470 Watt)
4.
Studi Kasus :
§
Penundaan
peluncuran selama satu bulan akan
berakibat beberapa hal. Petama, dengan ditundanya peluncuran, biayanya akan bertambah
tinggi karena tambahan perawatan dan biaya operasional di darat yang bertambah juga. Kedua,
trajektori wahana akan berubah sedemikian rupa sehingga jarak yang harus
ditempuh akan bertambah secara signifikan. Pertambahan jarak dikhawatirkan akan
menghambat dan memperlambat alur misi Voyager 1. Terlebih dari itu, jarak yang
lebih jauh secara langsung menambah tuntutan propelan yang dibutuhkan oleh
roket peluncur, ini berarti biaya yang dibutuhkan untuk wahana peluncur juga
akan bertambah mahal.
Kesimpulannya durasi misi akan
bertambah karena dua hal. Pertama,
penundaan satu bulan sebelum meluncur. Kedua, jarak yang semakin jauh
akan berdampak pada durasi misi yang bertambah secara signifikan. Terlebih
lagi, biaya yang diperlukan akan semakin tinggi karena tambahan biaya perwatan
dan biaya operasional sebelum peluncuran dan juga karena tambahan propelan yang
diperlukan. Hal ini berdampak pada harus diubahnya wahana peluncur agar mampu
membawa Voyager 1 ke kecepatan yang lebih tinggi untuk mencapai orbit yang diinginkan pada
waktu yang sama.
§
Massa Spacecraft diubah menjadi 1,5x massa awal
akan berakibat pada meningkatnya total yang dibutuhkan untuk membawa wahana ke
kecepatan yang sama dengan desain awal. Energi yang lebih besar harus didapatkan dengan cara
menambah thrust roket peluncur dalam menempuh jarak yang sama. Maka dari itu,
energi yang didapatkan akan menjadi 1,5x lipat dari awalnya. Karena energi
berbanding lurus massa, maka pertambahan thrust ini akan ckup untuk
mengakomodasi massa wahana yang bertambah. Tentunya pertambahan thrust ini
tidak mudah untuk didapatkan.
Antara diadakannya modifikasi
besar-besaran pada roket peluncur atau pergantian roket peluncur. Tentu itu
tidaklah murah, maka dari itu biaya peluncuran pasti bertambah secara
signifikan.
§
Jika roket peluncur Titan IIIE digantikan oleh
roket lain, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Pertama, roket harus
kompatibel dengan wahana Voyager 1agar tidak masalah pemasangan yang dapat
menghambat atau bahkan membatalkan misi. Kedua, roket harus bisa menghasilkan
energi yang sama atau lebih besar dari roket Titan IIIE.
§
Jika tempat peluncuran diubah, ada beberapa
kriteria yang harus terpenuhi. Pertama, letak lokasi peluncuran harus sama atau
lebih dekat dengan khatulistiwa jika dibandingkan dengan Cape Canaveral. Hal
ini harus dipenuhi agar tidak perlu ada tambahan energi untuk meluncurkan Voyager 1. Kemudian,
orientasi tempat peluncuran harus menghadap ke arah yang
sama sehingga trajectory misinya tidak jauh berubah.
Sumber:
en.wikipedia.org/wiki/Voyager_1
en.wikipedia.org/wiki/Voyager_1
Sumber Gambar:
Gambar 1: http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/09/01/article-2196997-14C7F215000005DC-534_634x747.jpg
Gambar 2: https://naturalsciencesresearch.files.wordpress.com/2013/09/voyager_oort.jpg
Gambar 1: http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/09/01/article-2196997-14C7F215000005DC-534_634x747.jpg
Gambar 2: https://naturalsciencesresearch.files.wordpress.com/2013/09/voyager_oort.jpg